friendship is forever,,

friendship is forever,,
i'm not looking for someone to talk to,,i've got my friend is more than OKay..

Sunday, May 23, 2010

Proses Lumpur Aktif


Proses Lumpur Aktif
Seperti pada gambar diatas, sesudah equalization tank di mana fluktuasi kwalitas/ kwantitas influen diratakan, limbah cair dimasukkan ke dalam tangki aerasi di mana terjadi pencampuran dengan mikroorganisme yang aktif (lumpur aktif). Mikroorganisme inilah yang melakukan penguraian dan menghilangkan kandungan organik dari limbah secara aerobik.Oksigen yang dibutuhkan untuk reaksi mikroorganisme tersebut diberikan dengan cara memasukkan udara ke dalam tangki aerasi dengan blower.Aerasi ini juga berfungsi untuk mencampur limbah cair dengan lumpur aktif, hingga terjadi kontak yang intensif.Sesudah tangki aerasi, campuran limbah cair yang sudah diolah dan lumpur aktif dimasukkan ke tangki sedimentasi di mana lumpur aktif diendapkan, sedangkan supernatant dikeluarkan sebagai effluen dari proses.Sebagian besar lumpur aktif yang diendapkan di tangki sedimentasi tersebut dikembalikan ke tangki aerasi sebagai return sludge supaya konsentrasi mikroorganisme dalam tangki aerasinya tetap sama dan sisanya dikeluarkan sebagai excess sludge Mikroorganisme tersebut akan dialirkan ke tangki pengendapan sehingga flok-flok mikroorganisme tersebut terendapkan secara gravitasi. Organisme yang terendapkan sebagian dikembalikan ke bak aerasi dan kemudian dicampurkan dengan limbah cair dan sebagian dibuang jika massa mikroorganisme dalam bak aerasi cukup banyak. Sistem ini dinamakan sistem recycle.
Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam disain lumpur aktif adalah :
*      Pemilihan tipe reaktor
*      Kriteria pembebanan dan karakteristik effluen
*      Produksi lumpur
*      Kebutuhan nutrien, oksigen dan transfer oksigen
*      Kontrol dari organisme berserat.
Penyisihan yang dapat dilakukan melalui metoda ini meliputi parameter berikut:
*      BOD     : 80-95 %
*      COD     : 80-85 %
*      SS         : 80-90 %
*      P          : 10-25 %.
Selain itu adalah sangat penting untuk mengetahui kuantitas lumpur yang dihasilkan perhari karena akan berefek pada disain dari penanganan lumpur dan fasilitas pembuangan (disposal)
Masalah yang timbul dalam pengoperasian lumpur aktif adalah Luapan lumpur (rising sludge ). Penyebab tejadinya luapan lumpur :
*      Peningkatan pengembalian lumpur dari pembersih (clarifier) untuk mengurangi waktu detensi lumpur dalam clarifier.
*      Penurunan kecepatan aliran dari tangki aerasi menuju clarifier.
*      Peningkatan kecepatan mekanisme pengumpulan lumpur didalam bak  pengendap.

No comments:

Post a Comment